Jumat, 29 April 2016

Asal usul manusia pertama dalam pandangan Agama Buddha



Asal usul manusia pertama dalam pandangan Agama Buddha

Berbicara mengenai sejarah manusia memang dapat menimbulkan rasa ketertarikan tersendiri bagi seseorang. Diantaranya adalah dapat mengkaji kehidupan manusia, mulai dari awal hingga saat ini. Banyak ilmuwan yang coba mengeluarkan gagasan tentang awal mula manusia berdasarkan ilmu pengetahuan serta bukti yang telah mereka peroleh. Sehingga wajar ketika saat ini sering muncul perdebatan sengit menyangkut kebenaran informasi sejarah.
1.      Secara Teknologi Ilmu Pengetahuan
Secara Teknologi Ilmu Pengetahuan pembabakan zaman prasejarah berdasarkan geologi - pembagian 4 zaman, pembabakan zaman prasejarah berdasarkan geologi-geologi adalah Ilmu yang mempelajari secara keseluruhan. Ilmu geologi telah berkembang pesat berdasar geologi, terjadinya bumi sampai sekrang dibagi menjadi 4 zaman yaitu :
1)      Masa Arkaikum
Pembabakan zaman prasejarah berdasarkan geologi - masa ini berlangsung sekitar 2.500 juta tahun yang lalu. Massa arkaikum merupakan massa awal yang artinya massa awal pembentukan bumi dari inti sampai dengan kulit bumi. Wah,lama sekali ya massa ini? Waktu itu kondisi bumi belum stabil dan memiliki udara yang sangat panas sehingga tidak mungkin ada kehidupan yang mampu hidup di dalamnya. Tapi, waktu itu ada sebuah batuan tertua yang tercatat berumur kira-kira 3,8 milyar tahun.

2)      Masa Paleozoikum
Pembabakan zaman prasejarah berdasarkan geologi - masa ini terjadi kira–kira 340 juta tahun yang lalu. Paleozoikum artinya adalah zaman bumi purba. Dimana pada masa ini permukaan bumi mulai terbentuk hidrosfer dan atmosfer seperti yang kita rasakan hingga saat ini. Saat itu sudah mulai ada tanda-tanda kehidupan dengan munculnya organisme ber sel tunggal yang kemudian berkembang menjadi organisme ber sel banyak (multiseluler). Kemudian muncul organisme yang punya organ tubuh lebih kompleks. Zaman ini ditandai dengan munculnya kehidupan darat yang berasal dari air. Pada masa itu telah muncul tumbuhan dan hewan dan berkembang pertama kalinya, termasuk tumbuhan paku, paku ekor kuda, amfibi, serangga dan reptilia.

3          3) Masa Mesozoikum
Pembabakan zaman prasejarah berdasarkan geologi-pada masa mesozoikum ini, bumi mengalami perkembangan yang sangat cepat ditandai dengan munculnya hewan bertubuh besar seperti reptilia pemakan daging. Pada masa ini jenis reptilia meningkat jumlahnya. Dinosaurus menguasai daratan. Ichtiyosaurus berburu dalam lautan dan pterosaurus merajai angkasa. Telah muncul pula jenis hewan mamalia ( hewan menyusui ). Walaupun demikian, masa ini tetap disebut masa reptil karena banyaknya populasi reptil yang hidup. Zaman ini berlangsung sekitar 14o juta tahun yang lalu.

4          4) Masa Neozoikum
Zaman ini berlangsung kira-kira sekitar 60 juta tahun yang lalu dan dibagi menjadi 2 masa yaitu :

a. Zaman tersier
Zaman setelah reptil raksasa punah. Terjadi perkembangan jenis kehidupan lain seperti munculnya primata dan burung tak bergigi yang berukuran besar dan menyerupai burungunta. Sementara itu, muncul pula fauna laut seperti ikan dan molusca,sangat mirip dengan fauna laut yang ada hingga sekarang. Selain  itu, tumbuhan berbunga terus berevolusi menghasilkan variasi seperti semak belukar,tumbuhan merambat hingga rumput.

b. Zaman kuarter
Zaman kuarter merupakan zaman yang terpenting karena pada zaman inilah mulai muncul manusia purba. Zaman kuarter terdiri dari 2 kurun waktu, yaitu kala pleistoen dan kala holosen.
Zaman pleistosen : zaman ini berlangsung kira-kira antara 600.000 tahun yang lalu. Keadaan flora dan fauna yang hidup pada kala Pleistosen sangat mirip dengan flora dan fauna yang hidup hingga sekarang. Dalam kehidupan manusia purba, pada kala inilah muncul pertama kali manusia purba jenis Pithe Canthropus Erectus.
Zaman Holosen : dimulai sekitar 20.000 tahun yang lalu. Manusia moderen seperti sekarang diperkirakan muncul pada kala holosen ini.

2.         Secara Umum
Salah satu yang paling mencolok adalah antara teori evolusi Darwin dengan Nabi Adam, manakah yang valid dan benar?
Menurut teori evolisu Darwin disebutkan bahwa nenek moyang manusia adalah monyet. Kita ketahui apa yang diutarakan oleh Darwin adalah sebatas teori, artinya masih bisa salah. Sebagai manusia, logis manakala kita menentang kebenaran teori ini, karena memang bagaimanapun siapa manusia yang mau disetarakan dengan binatang.
Lebih lanjut, teori Darwin juga menjelaskan proses “terbentuknya manusia”. Yakni sebagai akibat dari evolusi (perubahan bentuk) monyet secara bertahap. Jika demikian adanya, secara logika tentu tidak dapat diterima. Sebab berdasarkan pernyataan itu seharusnyasampai sekarang manusia terus berevolusi. Sedangkan yang terjadi manusia tidak mengalami perubahan lagi.
Menurut sejarah umum, penciptaan manusia telah melegenda, dari satu laki-laki dan perempuan yaitu adam dan hawa, sebagaimana diinformasikan oleh dogma agama-agama besar (yahudi, nasrani, dan islam).
Adam diciptakan oleh Tuhan dari tanah liat yang dibentuk dari semisal sebuah boneka kemudian ditiupkan roh, seketika itu hiduplah adam dan ditempatkan disurga. Tapi  adam lama kelamaan merasa kesepian maka Tuhan menciptakan calon istrinya yaitu hawa dengan cara Tuhan mengambil salah satu tulang rusuk adam.
Kitab Kejadian sendiri menyiratkan, sebelum Adam sudah ada manusia dibumi ini. Manusia pertama diciptakan (dari tidak ada menjadi ada) dalam 6 masa penciptaan. Jadi, prosesnya sama seperti Tuhan menciptakan langit, bumi, tumbuh-tumbuhan dan hewan. Sedangkan Adam, bukan diciptakan melainkan dibentuk dari debu tanah di taman Firdaus (sebuah tempat di bumi, bukan di surga). Coba lihat di kitab Kejadian. Ada tersirat, dua kali Tuhan membuat manusia. Pertama, menciptakannya setelah alam semesta (langit, bumi dan segala isinya diciptakan. Kedua, membentuk manusia dari debu tanah (Adam) di taman Firdaus,


3.         Secara Budhha Dhamma
Dalam kisah yang disampaikan oleh Sang Buddha, manusia pertama bukan hanya satu atau dua orang saja, melainkan banyak. Mereka bukan hasil ciptaan. Mereka merupakan hasil sebuah proses panjang bersamaan dengan proses terjadinya bumi beserta planet-planetnya. Seperti diketahui bahwa dalam pengertian Dhamma, tata surya seperti yang dihuni manusia saat ini bukan hanya satu melainkan lebih dari satu milyar jumlahnya. Masing-masing tata surya ketika kiamat akan terbentuk lagi. Pada saat terjadinya bumi ini, datanglah mahluk-mahluk berupa cahaya dari tata surya yang lain. Mereka berproses bersamaan dengan proses pembentukan tata surya ini. Dalam proses tersebut mereka tertarik mencicipi dan mengkonsumsi sari bumi, sari tumbuhan dsb. Ketertarikan mereka menyebabkan tubuh cahaya menjadi redup dan mulai terjadilah proses pembentukan tubuh, jenis kelamin, persilangan serta keturunan. Dan, sekali lagi, manusia pertama karena merupakan hasil proses seperti ini, jumlahnya tidak bisa ditentukan lagi. Sangat banyak. Mereka berproses dan berevolusi secara lambat sampai membentuk manusia sekarang. Hanya saja, dalam Dhamma juga tidak membenarkan maupun menolak pandangan ilmu pengetahuan modern bahwa manusia berasal dari monyet. Sikap ini sehubungan dengan kepastian bahwa asal manusia dari monyet ataupun bukan sama sekali tidak ada kaitan dengankeberhasilSan seseorang untuk mencapai kesucian ataupun Nibbana.

·         SUTTA PITTAKA V
Akan tiba suatu saat, cepat atau lambat, setelah berakhirnya suatu massa yang lama, dunia ini hancur dan berevolusi. Ketika hal ini terjadi , umumnya mahluk-mahluk terlahir kembali di alam ambhassara, mereka hidup dialam itu dengan kekuatan pikiran, hidup dengan kenikmatan, memancarkan cahaya dari tubuh mereka, melayang-layang diangkasa, dan kehidupan ini berlangsung terus dalam keindahan, demikianlah mereka adanya, dan mereka hidup dalam suatu masa yang lama sekali.
Tiba juga suatu saat, cepat atau lambat, system dunia ini  mulai berevolusi  kembali. Ketika hal ini terjadi alam Brahma nampak tapi kosong. Ada sesosok mahluk yang karena masa hidupnya telah habis atau disebabkan oleh pahala jasa karma baiknya telah habis, meniggal dari alam ambhassara  dan terlahir kembali di alam Brahma. Disitu ia hidup dengan kekuatan pikiran, hidup dengan kenikmatan, memancarkan cahaya dari tubuhnya, melayang-layang diangkasa, dan kehidupan ini berlangsung terus dalam keindahan, demikianlah ia adanya, hidup dalam masa yang lama sekali. Karena ia tinggal di alam itu terlalu lama dan sendirian maka perasaan tidak puas dan kerinduan muncul dalam dirinya : “Oh semoga mahluk-mahluk  yang lain pun datang menemani saya di tempat ini  pada saat itu ada mahluk-mahluk  yang karena usia mereka telah habis atau karena pahala (karma baik) telah habis, meninggaldan lenyap dari alam ambhassara dan muncul di alam brahma manjadi kawannya, dan dalam berbagai hal mereka hidup seperti dia.
Berdasarkan hal ini mahluk pertama yang  telah lahir dan muncul di alam brahma itu berpikir : “Saya Brahma, Maha Brahma, Maha Agung, Maha Kuasa, Penguasa, Tuan dari semua, Pembuat, Pencipta, Maha Tinggi, Penentu tempat  bagi semua mahluk dan asal mula dari semua kehidupan. Saya yang menciptakan mahluk-mahluk ini. Mengapa demikian? Beberapa saat yang lalu saya berfikir : “Oh semoga  mahluk-mahluk lainpun datang menemani saya ditempat ini!” Begitulah ide  yang ada dalam pikiranku dan begitu pula yang terjadi  mahluk-mahluk ini muncul.”

Mahluk-mahluk yang muncul sesudah dia juga berfikir : “Mahluk-mahluk ini mesti Brahma, Maha Brahma, Maha Agung, Maha Kuasa, Penguasa, Tuan dari semua, Pembuat, Pencipta, Maha Tinggi, Penentu tempat bagi semua mahluk, asal mula semua mahluk, asal mula semua kehidupan, ayah dari semua yang  ada dan yang akan ada. Oleh Brahma ini kita semua diciptakan. Mengapa begitu? Karena seperti apa yang kita lihat, dia yang lebih dulu ada sedangkan kita muncul sesudahnya.

Berdasarkan hal ini, mahluk yang muncul lebih dulu usianya lebih panjang, lebih cakap dan lebih berkuasa, sedangkan mahluk yang muncul sesudah dia nampak berusia pendek, tak terlalu cakap dan kurang berkuasa. Demikianlah ada mahluk-mahluk yang meninggal di alam itu dan terlahir kembali di alam ini (bumi).  Karena  telah berada di bumi, ia meninggalkan kehidupan berumah tangga menjadi pertapa. Sebagai pertapa ia berusaha sungguh-sungguh bermeditasi, bersemangat, bertekad, tekun, dan dengan pengertian serta perhatian  yang benar ia mencapai ketenangan batin.  Dengan pikiran yang tenang ia dapat mengingat kembali  kehidupannya  yang lampau,  tetapi  yang diingatnya hanya sampai pada satu kehidupan yang lampaui saja dan tak melampaui itu, ia bekata : “Brahma yang dipuja, adalah Maha Brahma, Maha Agung, Maha Kuasa, Penguasa, Tuan  Dari semua , Pembuat ,  Pencipta tempat semua mahluk, asal mula kehidupan, Ayah dari  semua yang ada dan yang akan ada. Oleh dialah maka kita diciptakan. Ia adalah kekal, tetap, eternal, tak berubah, dan ia akan tetap seperti itu untuk selama-lamanya. Tetapi kita yang diciptakan oleh Brahma itu, kita semua yang telah kemari adalah tidak kekal, berubah-ubah, tidak permanen dan berusia pendek dan pasti mati.


Daftar Pustaka